4 Juni 2011

Valentino Rossi berkomentar tentang sulitnya mengalahkan lawan di tikungan. Dia berkata, pengurangan jarak rem dan peningkatan kecepatan di tikungan membuat sulit mengalahkan lawan di tikungan.

Valentino Rossi - satu-satunya pembalap yang aktif di era 500cc dan 800cc - menjelaskan mengapa di MotoGP semakin sulit mengalahkan lawan ditikungan.

Apalagi setelah kejadian insiden antara Marco Simoncelli dan Dani Pedrosa di Lemans, Perancis bulan kemarin. "Sekarang dengan motor ini (800cc), apalagi dengan ban Bridgestone dan elektronik, menjadikannya susah melibas musuh, apalagi dibandingkan dengan masa lalu (500 dan awal 990cc)," kata pembalap yang 7 kali juara dunia itu.

"Ini akibat waktu antara rem dan masuk tikungan sekarang lebih sedikit, dan itulah yang mengurangi ambil alih ditikungan.

"Dulu, apalagi di era 500, dari tempat titik rem hingga masuk tikungan lebih lama. Anda butuh 30-40 meter untuk melakukan overtake. Dan juga masuk tikungan menjadi lebih pelan.

"Semuanya terasa pelan, dan anda punya banyak waktu untuk melakukan atraksi itu.

"Sekarang, tahun demi tahun - 800cc, Bridgestone dan juga sistem anti-wheelie and traction control - untuk ku, semuanya menjadi ada batasnya.

"Resikonya sekarang bisa berakibat fatal dan juga mengenai pembalapa lain bisa lebih sering terjadi.

Dan sebelumnya Marco Simoncelli telah di panggil oleh Race Direction MotoGP, untuk menindaklanjuti kejadian yang menimpa dirinya denga Pedrosa.

Berikut hasilnya :

"The Race Direction menulis kepada Paul Butler, Race Director dan IRTA representative, Claude Danis, FIM representative, Javier Alonso, Dorna representative, and Franco Uncini, IRTA Riders Safety telah bertemu dengan pembalap San Carlo Honda Gresini, Marco Simoncelli. Dan juga menghadirkan pemegang San Carlo Honda Gresini Team, Fausto Gresini.

"Tujuan dari pertemuan ini memberikan semua kesempatan untuk mendiskusikan insiden di Lemans, Perancis yang mengakibatkan Marco terkena penalti masuk garis pitstpop.

"The Race Direction menginformasikan, bahwa Marco sadar akan kesalahannya dan menghindari kejadian ini dikemudian hari. Marco menyadari bahwa dia punya waktu untuk merefleksi dan menyesali pernyataannya yang telah dia buat setelah kejadian itu. Dia juga menyadari bahwa dia melakukan kesalahan dalam menilai dan di kedepannya dia akan berusaha untuk mengevaluasi situasinya lebih baik dan menjadi lebih hati-hati."

Atas kejadian itu, Pedrosa patah tulang selangkanya dan tidak bisa membalap di Cataluna minggu ini (05/06/2011).

Simoncelli...selalu deh...