Senin, 21 Desember 2015

Lorenzo

Berita MotoGP : Alasan Lorenzo 'Letoy' di Sesi Latihan

Pemirsahh ....eh salah ...emangnya tipih ....
Pembaca yang ganteng-ganteng en narsis, nih ada berita tentang Jorge Lorenzo.

Jorge beberapa kali di musim ini sering geleng-geleng kepala sendiri akibat start yang jelek saat sesi latihan, yang akhirnya bukan menjadi jalan keluar di saat balapan.

Dan sungguh, kemenangan Lorenzo yang tujuh kali itu, menunjukkan pembalap Spanyol itu memimpin di setiap lap balapan sendiri.

Pola dari jeleknya saat latihan itu kemudian di ikuti dengan bagusnya saat balapan dimulai lebih kepada 'kebetulan'. Crash mencoba bertanya ke Tim Manajer, Wilco Zeelenberg apakah ini karena pengaruh dari kontrol peluncuran.

"Yeah .... Anda tahu Jorge spesial di area itu, karena dia mempertaruhkan segalanya untuk melakukan kesalahan start di sesi latihan, jadi itu seperti 'anti peluru' membuatnya bagus saat start di balapan sesungguhnya,” terang Zeelenberg.

adsence

“Contohnya dia membiarkan kopling terbuka terlalu cepat, jadi dia dapat mengurangi performans untuk yang dibutuhkannya saat balapan. Dia terlalu jauh, jadi dia dapat belajar dan mengembalikannya. Kemudian itu menjadikannya lebih aman saat lomba yang sesungguhnya berlangsung.”

Ditanya mengapa Lorenzo terlihat prustasi saat sesi latihan, Zeelenberg menambahkan:

“Dia mencoba melakukan start yang bagus saat sesi latihan, dan juga dia membuat segalanya untuk membuat motor menjadi wheelie atau berputar [bannya] atau apapun yang akan dicari untuk mendapatkan setingan terbaik saat balapan dimulai.

"Berkali-kali dia [Lorezo] komplain saat sesi latihan dan aku katakan "Ya..... tapi Kamu di saat trek itu kotor!! Kita tidak perlu set up terlalu banyak di saat trek kotor." Tetapi, kita dapatkan yang terbaik saat balapan.”

Yang susah adalah di musim depan, ketika ECU baru yang lebih sederhana wajib di gunakan.

Ilustrasi betapa pesatnya sistem elektronik yang digunakan pabrikan Yamaha dibandingkan dengan kelas terbuka, dapat dilihat saat Valentino Rossi start balapan di belakang saat di Valencia.

”Lihat saat kamera dari Heli, ketika Vale start dari belakang di Valencia dan bagaimana dia melaju melewati pembalap yang tidak mempunyai kontrol elektronik peluncuran, " terang tim Manajer Tech 3, Herve Poncharal. ”Saat lurus, gas dibuka. Tidak banyak pembalap yang bisa melakukannya. Itulah perbedaan dari elektronik

adsence

“Jadi, bisa dipastikan Yamaha dan Honda akan  mundur dari elektronik yang sekarang dibandingkan dengan ECU yang baru tahun depan. Dan sekarang mereka sedikit khawatir, tapi itu akan mengurangi apa yang telah kita lihat saat di Valencia waktu lalu. Nantinya semua pembalap akan lebih dekat dan akan membuat balapan ini lebih menegangkan......”

Berharap saja seperti itu....

By dedung Motogp

Posted on Senin, Desember 21, 2015 by dedung

No comments

Kamis, 10 Desember 2015

Berita MotoGP :  Yamaha Pindahkan Posisi Tangki Bensinnya

Hai pembaca Berita MotoGP yang masih setia. Ini saya dapat kabar dari crash(by Peter Mclaren) yang menceritakan tentang gosip baru.

Disamping berita tentang penggantian ban dari Bridgestone ke Michelin, perubahan visual besar Yamaha pada tahun 2016 adalah akses tank bensin yang baru dari buntut motor.

Akhirnya mereka merubah posisi pengisian bahan bakarnya, dari awalnya di depan, sekarang berada di belakang tempat duduk.

Kita tidak tahu persis wujud tank Yamaha yang baru, tetapi mayoritasnya dari bahan bakar biasanya di taruh langsung di bawah tempat duduk (lihat contoh dibawah). Manufaktur yang lain tetap pengisian bahan bakarnya berada di posisi depan.

adsence

Katsuyuki Nakasuga memberikan ubahan tank Yamaha pada debut wild-card nya di bulan Oktober saat MotoGP digelar di Jepang, mendapat kualifikasi posisi 15 dan finish dalam balapan hujan di posisi delapan.

Nakasuga's Yamaha, 2015 Japanese MotoGP (pic: Gold & Goose)


Bagaimanapun juga, akhirnya sang Juara Jorge Lorenzo dan rekan setimnya Valentino Rossi telah melakukan tes dalam sesi privat di Aragon bulan September, kemudian lagi di Valencia akhir bulan lalu.

"Mesin 2016 kita coba di Aragon adalah motor yang beradaptasi dengan ban Michelin untuk mencari hasil yang terbaik. Tangki bensinnya ada di belakang, dibelakang tempat duduk, sebelumnya posisinya ada di depan pembalap," konfirmasi Lorenzo di Valencia

Ketika Bridgestone terkenal akan cengkeraman ban depannya, sedangkan Michelin dominasi di ban belakangnya. Rata-rata percaya bahwa distribusi berat dipindahkan ke depan sebagai kompensasinya, jadi apakah itu yang menjadi alasan desain baru tangkinya ?

“Ini menjadi perbedaan balansing [dengan Michelins], tetapi kita juga punya aturan baru 2 liter lebih untuk musim depan, dan karenanya kita perlu merubah volumenya. Temukan ruangan lebih, " kata team manager, Wilco Zeelenberg kepada Crash.net.

adsence

Ketika Yamaha dan Honda musim ini dibatasi 20 liter, sekarang dinaikkan menjadi 22 liter - untuk seluruh pesaing - akibat penggunaan hirstier single ECU system.

“Ini belum semuanya [diputuskan], jika kita akan menggunakannya nanti. Kita  tahu bahwa kita dapat dua liter lebih untuk di tempatkan, jadi inilah idenya dan kita mencobanya,” terang Zeelenberg.

“Pada dasarnya bisa kita taruh dimana saja [dengan dua liter ekstra], tapi ini tidak bisa terlalu maju, karena ada airbox. Dan jika di kecilkan [airbox], akan jadi masalah baru!!”

Lebih lanjut dia mengkonfirmasikan bahwa tangki itu membuat pabrikan mencoba beberapa posisi, sebagaimana Yamaha mencari posisi terbaik anatara berat dan geometri untuk ban 2016.

Honda fuel tank, 2015 German MotoGP (Pic: Gold & Goose)


Ducati fuel tank, 2014 Sepang Test (Pic: Gold & Goose)


Yamaha fuel tanks, 2013 Dutch TT (Pic: Gold & Goose)

Jadi kita tunggu kebenaran posisinya di tahun depan.

By dedung motoGP

Posted on Kamis, Desember 10, 2015 by dedung

No comments

Senin, 30 November 2015

Sentul

Berita MotoGP : Sentul Menjadi 'Sirkuit Jalanan' Tahun 2017

Pembaca berita MotoGP yang tetap setia. Peningkatan Sirkuit Sentul yang diajukan tahun 2017 akan mengacu pada karakter balapan jalanan.

Serta modifikasi keamanan yang diperlukan untuk homologasi FIM, rencana renovasi termasuk memperluas panjang sirkuit 4,2 km dan meningkatkan jumlah sudut 11-14.

"Sentul akan menjadi sirkuit jalanan, itu akan melewati perumahan dan kawasan komersial. Sebuah hotel akan dibangun di sebelah sirkuit sehingga tamu dapat menonton balapan dari kamar mereka seperti di Grand Prix Monaco," seperti kutipan Jakarta Post Sentul sirkuit Direktur Tinton Soeprapto.

Hermann Tilke akan terlibat dalam desain ulang, dengan renovasi akan dimulai pada bulan Desember dan persiapan di Maret.

Menteri Pemuda Olahraga, Imam Nahrowi baru-baru ini menandatangani letter of intent [LOI] untuk ajang MotoGP, Dorna dengan menyimpan tempat di 2017 kalender menunggu selesainya upgrade.

"Kami punya penduduk terbesar pengguna roda dua di dunia. Kami memiliki pabrik sepeda motor terbesar di Indonesia serta salah satu pabrik ban terbesar di dunia, sehingga sebagai pusat otomotif kita pantas untuk mengadakan acara tersebut," tambah Soeprapto .

Seperti yang terlihat di foto, terakhir Grand Prix Indonesia berlangsung di Sentul pada tahun 1997 (foto).

Mari kita berharap perlombaan MotoGP di Sentul dapat terlaksana

by dedung jenglot

Posted on Senin, November 30, 2015 by dedung

No comments

Vinales
Berita MotoGP : Suzuki Lakukan tes seamless gearbox

 Hai pembaca berita motoGP yang setia, kali ini ada gossip baru dari Suzuki. Kali ini mereka melakukan tes untuk pertama kalinya memakai seamless gearbox di GSX-RR selama tes privat di Jepang.

 Pabrikan Jepang itu menyelesaikan selama dua hari di Malaysian Grand Prix, bersama  pembalap mereka, Maverick Vinales bergabung bersama pembalap tes Takuya Tsuda dan Nobuatsu Aoki.

Sementara Aleix Espargaro tidak ikut dalam sesi tes tersebut, karena di sebabkan mengalami vertebrata dalam kecelakan latihan, minggu kemaren.

Dan ini juga merupakan pertama kalinya, Vinales menggunakan kontrol elektronik untuk musim 2016, dan juga mereka melakukan persiapan menggunakan ban baru Michelin di Valencia awal bulan ini.

"Dua hari ini sangat intens, kami tes banyak hal dan saya senang karenanya, karena saya dapat mencoba elektronik 2016," kata Vinales.

"Sentuhan pertama sangat positif dan  membiarkan saya dengan filing ini yang punya potensial bagus, tetapi tetap kita harus melakukan banyak hal dan banyak ruangan untuk di tingkatkan.


"Saya sangat senang saya dapat mengetes seamless ini, kami mengharapkannya dan impresiku sayangat positif.
Sekarang kita punya informasi yang banyak selama musim dingin."

Tes berikutnya Suzuki akan menjadi grup yang pertama di 2016, kembali ke Sepang bulan Februari tahun depan.


"Kita lakukan banyak hal selama pengetesan, terutama seamless gearbox dan saya senang, Maverick punya impresi positif," terang  tim manajer, Davide Brivi.

"Kita juga punya perbanddingan beberapa bagian sasis dan mengumpulkan informasi untuk pengembangan musim dingin.

"Kita juga mulai dengan pengembangan software 2016 - Tim pengetes sudah mulai di Valencia beberapa minggu yang lalu - dan itu telah kita serahkan ke Maverick.

"Kita juga  melakukan tes untuk ban Michelin dan menemukan beberapa kemajuan untuk kedepannya."

Wah keren dong sekarang, bisa jadi Suzuki lebih cilong tahun depan .....

by Dedung Jenglot 

Posted on Senin, November 30, 2015 by dedung

No comments

Senin, 16 November 2015

Berita MotoGP : ECU Baru Merupakan Langkah Mundur ?

Pembalap terdepan percaya kontrol elektronik baru MotoGP untuk 2016 mewakili "langkah mundur" setelah hari pertama pengujian pasca-musim di Valencia.

Pengendara dan tim harus bekerja dengan perubahan besar untuk tahun depan, dengan Michelin menggantikan Bridgestone sebagai seri 'kontrol pemasok ban dan software ECU Magneti Marelli baru yang diperkenalkan.

2015 runner-up Valentino Rossi mengatakan: "Saya mencoba elektronik baru dan bahwa, seperti yang saya harapkan, cukup langkah besar karena itu seperti pergi sedikit ke masa lalu.

"Namun, hal itu bisa menarik dan itu hanya hari pertama, kami memiliki banyak untuk bekerja."

Pengendara pabrik Honda Marc Marquez - yang tercepat dalam tes - dan Dani Pedrosa mengaku punya masalah hari pertama dengan elektronik baru.

"Perasaan pertama kita dengan elektronik ini adalah bahwa mereka sangat banyak dalam tahap awal dan tentu langkah mundur," kata Pedrosa, yang seperti kebanyakan pengendara pabrik mulai pada mesin 2015 sebelum beralih ke 2016-spec.

"Sekarang elektronik masih memberikan kita banyak masalah dan sulit untuk digunakan.

"Kami harus bekerja keras untuk memahami dan melihat apa parameter yang harus kita konsentrasikan.

"Ini juga pekerjaan bagi pengendara, karena Anda harus mendapatkan pengalaman untuk memahami apa yang Anda miliki dan apa yang tidak Anda dibandingkan dengan versi sebelumnya."

Marquez menambahkan: "Ketika kita berubah memakai perangkat lunak baru kita melihat bahwa pasti ada beberapa pekerjaan ke depan bagi kita.

"Ini baru hari pertama dan kami harus menyesuaikan banyak hal.

"Dalam rangka untuk menarik kesimpulan pertama kita harus menyelesaikan pengaturan elektronik, dan ketika kita memiliki dasar yang baik, kita akan dapat mengevaluasi mesin [2016] dengan benar."

Posted on Senin, November 16, 2015 by dedung

No comments

Berita MotoGP : Ini Tanggapan Riders MotoGP Soal Ban Michelin

Hai pembaca berita motoGP, seperti yang kita tahu, setelah balapan selesai di Valencia, Minggu yang lalu, kini, Selasa di Valencia itu bukan pertama kalinya pembalap MotoGP telah menguji ban Michelin tahun depan, tapi itu pertama kalinya mereka dipublikasikan bisa berbicara tentang hal itu.

Ban merek Perancis mengambil alih dari Bridgestone, yang telah menjadi pemasok ban tunggal sejak 2009.

Selasa juga pertama kalinya bahwa hasil waktu putaran secara resmi tersedia di tes Michelin, dengan beberapa pembalap yang sudah lebih cepat dari akhir musim balapan Minggu. Manusia tercepat Marquez hanya beberapa persepuluh lebih lambat dari lap Jorge Lorenzo terbaik pada saat kemenangan pada hari Minggu.

Kebalikannya adalah bahwa, seperti dalam tes sebelumnya, ada sejumlah yang mengalami masalah di bagian depan - 12 pengendara tepatnya: Marquez, Crutchlow, Pol Espargaro, Aleix Espargaro (dua kali), Laverty (dua kali), Vinales, Bautista, Bradl, Miller, Rabat dan Iannone.

Kecelakaan yang disebabkan oleh pergeseran keseimbangan grip dari ban depan yang dominan dengan Bridgestones mendominasi belakang dengan Michelins. Ini adalah apa yang beberapa pembalap MotoGP harus mereka katakan setelah satu hari:

Marc Marquez: (Repsol Honda, 1):
"Itu tidak memulai begitu baik. Sudah pada lap keempat saya punya kecelakaan kecil. Ban bekerja berbeda tergantung pada aspal. Pasti dengan Bridgestone Anda pergi ke salah satu sirkuit dan lain dan mereka bekerja benar-benar mirip tapi saya sudah merasa ini, dari Misano ke Aragon. Saya mengatakan mungkin itu suhu. Kami datang ke sini lagi dan mereka bekerja sama sekali berbeda.

"Di Aragon kami memiliki banyak masalah dengan bagian belakang. Setelah sepuluh lap, semua benar-benar hancur. Yang depan adalah lebih baik tapi tidak begitu buruk. Ini salah satu [yang kami uji di sini] yang depan adalah sulit untuk memahami. Kami melihat banyak crash karena tidak ada peringatan. Anda merasa baik, baik, baik, baik. Bahkan 1m 31.5s adalah lap yang baik tetapi Anda merasa bahwa Anda dapat lebih cepat. Ketika Anda kehilangan bagian depan tidak mungkin untuk saat ini, kita masih perlu memahami cara untuk memilih motornya.

"Tentu saja sekarang Anda harus mengurangi tekanan ban depan. Dengan Bridgestone itu luar biasa depan. Michelin luar biasa belakang. Tapi kemudian Anda harus menekankan lebih sedikit tetapi Anda harus mendapatkan kompromi dalam titik pengereman dan juga di tikungan cepat. Jika Anda kurangi tekanan dalam titik pengereman kemudian di tikungan cepat Anda merasa terlalu ringan dan Anda kehilangan [ban] depan. Masih ada tanda tanya dan semua orang sedang mencoba untuk menemukan cara terbaik menungganginya dan cara terbaik untuk mengatur motor. "

Andrea Iannone: (Ducati Team, 2):
"Saya sangat senang tentang ban, nuansa dari awal benar-benar baik. Aku sedikit terkejut, karena begitu banyak orang berbicara tentang ban ini [michelin] sebagai ban yang buruk dibandingkan dengan Bridgestone, mengatakan terutama di depan, itu bencana ... Ketika saya mencoba pertama kalinya di Misano, perasaan itu tidak begitu buruk , tapi tidak seperti hari ini. Hari ini dari awal itu benar-benar baik. Juga kecepatan, dan juga motornya. Saya senang.

"Pada saat ini, ban depan bagi saya adalah sempurna. Dengan Bridgestone, itu benar-benar penting Anda tiba dengan pengereman di tengah sudut. Dengan ban ini, tidak ada. Karena [ban] belakang mengurangi kecepatan lebih dibandingkan dengan Bridgestone. Dengan Michelin Anda menggunakan lebih ban belakang, dengan Bridgestone Anda menggunakan ban depan. Ini dua gaya yang berbeda. "

Dani Pedrosa: (Repsol Honda, 3):
"Ini seperti jika Anda bilang kau sudah mengendarai Honda di masa lalu, jadi sekarang kembali ke Honda. Dalam setiap produsen, jika itu untuk motor, atau ban atau pasta, gaya adalah sama, cukup banyak. Mungkin momen dan motor yang berbeda dan gaya berkendara yang berbeda, tapi cara mereka tahu bagaimana membuat ban adalah hampir sama. Ya [saya merasa nyaman]. Hari ini saya sedang menguji dua kali yang pertama hanya dengan motor 2015, kemudian setelah itu kami mengubah ke elektronik baru, jadi saya hanya bisa mengatakan tentang ban untuk dua kali yang pertama. "

Maverick Vinales: (Suzuki Ecstar, 4):
"Hari ini kami telah berfokus terutama dalam menemukan perasaan dengan ban baru dan penilaian saya sejauh ini sangat positif dan saya merasa nyaman dengan mereka. Saya bisa lebih efektif dalam pengereman sebagai bagian belakang sangat stabil, memungkinkan saya untuk menjadi efektif di pintu masuk sudut dan juga di sudut-speed.

"Karakter ban ini berbeda dari yang sebelumnya, kita perlu untuk lebih memahami bagaimana mereka bereaksi dan kecelakaan aku hari ini adalah bukti ini: Aku tiba-tiba kehilangan bagian depan tanpa peringatan; Perasaan saya adalah bahwa mereka memiliki banyak-banyak grip di belakang tapi masih beberapa ketidakpastian tentang depan. Ini akan mempengaruhi gaya saya berkendara, karena saya mungkin harus memuat depan lebih untuk tetap lebih stabil. "

Jorge Lorenzo: (Movistar Yamaha, 5):
"Pada awalnya sulit untuk mendapatkan waktu putaran yang baik, tapi dengan mengubah pengaturan dari motor sedikit demi sedikit, kami meningkatkan perasaan [ban] depan cukup sedikit. Kami tidak memecahkan masalah sepenuhnya. Saya sekarang memiliki perasaan yang saya pikir semua orang memiliki; saat masuk tikungan kita kehilangan sedikit stabilitas dan juga ketika mencapai maksimal dengan throttle, [ban] depan dapat menutup tiba-tiba jika Anda mendorong begitu banyak. Ini kebalikan untuk ban belakang, itu fantastis! Ini luar biasa grippy dan memberikan Anda perasaan yang sangat baik. Kita perlu bekerja sedikit lebih untuk [ban] depan. "

Cal Crutchlow: (LCR Honda, 6):
"Aku punya kecelakaan kecil tapi benar-benar itu adalah kesalahan saya sendiri dan saya mendorong cukup sulit di lap itu dan membuat kesalahan kecil. Hari ini adalah tentang pengujian beberapa bagian untuk mereka [Honda] dan membiasakan untuk ban sedikit dan melihat batas; Marc menemukannya di tiga lap dan saya menemukannya di delapan lap

"Michelin melakukan pekerjaan yang besar datang ke sini dengan 24 pembalap yang memiliki motor Bridgestone sepanjang tahun dan sepanjang akhir pekan. Saya membuat komentar sebelumnya di tahun yang tak seorang pun mengubah pengaturan motor mereka terhadap Michelin dan juga gaya berkendara mereka, tapi saya pikir mereka sekarang dan saya pikir kita semua harus bekerja sama.

"Ada tidak begitu banyak perbedaan [di ban sejak tes Aragon] dan saya pikir kami telah melihat hari ini bahwa tidak ada perbaikan besar-besaran. Ini adalah sirkuit yang sulit, tetapi Anda tidak melihat bahwa banyak crash pada tes sebelumnya, "

Pol Espargaro: (Tech 3 Yamaha, 7):
"Ada banyak crash seperti yang kita semua mencoba untuk beradaptasi dan kita tidak bisa berharap semuanya sempurna segera setelah kami mulai. Saya tahu bahwa Michelin bekerja keras untuk meningkatkan ban depan, yang merupakan masalah utama saat ini, tapi saya juga harus mengatakan bahwa kompoun belakang sudah benar-benar baik. "

Bradley Smith: (Tech 3 Yamaha, 8):
"Saya pikir itu adalah kombinasi dari hal. Saya tidak dapat berbicara untuk produsen lain, tapi aku tahu bahwa kami perlu untuk menggeser cukup banyak keseimbangan motor kami lebih ke arah ujung depan motor kami. Itu sesuatu yang saya sadari sewaktu di Aragon dan terus melakukan sedikit di sini. Tetapi juga profil ban depan dari Michelin ke Bridgestone berbeda. Terutama bahwa kontak Patch perasaan berbeda. Hampir merasa seperti kita lebih seperti segitiga. Yang OK jika Anda mengambil mantap.

"Saya pikir banyak pengendara akan kembali ke mungkin kecenderungan Bridgestone dan terutama ketika Anda punya pegangan di [ban] belakang dan mencoba mencari waktu lap. Saya menemukan sejenis hal di sejenis tikungan untuk orang lain; mengubah 3, mengubah 5 aku punya saat-saat saya sendiri di sana juga pada motor baru. Hanya di mana aku seperti 'Aku punya keyakinan sekarang dan menjentikkan dalam seperti yang akan saya lakukan biasanya. Itu bukan cara untuk melakukannya. Mereka hanya perlu berkendara dengan cara yang sedikit berbeda. Anda tidak dapat mengharapkan dua manufaktur untuk membangun persis ban yang sama. Sebagai pengendara kita harus menyesuaikan. "

Aleix Espargaro: (Suzuki Ecstar, 9):
"Hari ini telah menjadi sedikit aneh karena itu adalah pertama kalinya dalam karir saya bahwa saya telah jatuh dua kali di hari yang sama. Tentu saja, ban baru berarti banyak pekerjaan untuk menyesuaikan gaya berkendara karena perilaku mereka cukup aneh; sekarang kami memiliki sangat baik melakukan [ban] belakang dan [ban] depan yang masih perlu perbaikan. Bahkan, dua crash aku yang karena kurangnya tiba-tiba pegangan di [ban]depan.

"Yang pasti, gaya berkendara harus berubah; Saya perlu mendorong lebih di depan dan mengambil keuntungan dari positif Michelins baru ini. Memiliki banyak-banyak grip di bagian belakang berarti bahwa saya dapat mengambil motor segera di pertengahan tikungan dan membuka throttle sebelumnya. Tentu saja kita perlu juga mengubah set-up mesin; sejauh ini kami fokus untuk mendapatkan impresi kami dari ban tanpa perbaikan besar dalam motor, jadi kita sekarang akan mulai mengubah mesin. "

Andrea Dovizioso: (Ducati Team, 10):
"Titik yang baik adalah ban memiliki potensi benar-benar baik. Jika Anda melihat waktu lap dari semua orang itu benar-benar cepat sehingga ini baik. Tapi mereka benar-benar berbeda. Pendekatan garis, pengereman, intensitas harus berbeda sehingga tidak mudah. Apa yang kita lihat hari ini saya tidak berpikir  sudah tingkat semua orang. Saya pikir ada margin besar dari pengendara dan terutama dari motor untuk meningkatkan.

"Kami harus cerdas dan mengikuti mereka tentang cara untuk meningkatkan. Bagi saya titik terbesar untuk meningkatkan adalah gerakan. Saya percaya kami memiliki banyak grip di bagian belakang dan menciptakan semua gerakan dibagian depan . Itu sebabnya banyak pengendara jatuh. Dengan pegangan bahwa itu sangat sulit untuk merasa ketika Anda kehilangan [ban] depan. Itu sebabnya pengendara jatuh.

Juga, ketika Anda berada di sudut maksimum dengan motor dan Anda perlu untuk mentransfer ke belakang, itu sangat mudah untuk kehilangan [ban] depan. Ini adalah konsekuensi dari belakang, tidak depan sehingga sulit untuk mengelola. "

Scott Redding: (Pramac Ducati, 11):
"Saya merasa cukup baik di Michelin. Belakang adalah OK, saya mencoba keras tapi itu tidak besar di sirkuit ini dan dengan bagian depan saya hanya mencoba lembut yang sedikit terlalu lembut tapi besok kami akan mencoba keras. Saya tidak bisa mendapatkan suhu ke belakang keras, ban depan tidak buruk tapi Anda harus mengubah gaya berkendara Anda, karena Anda tidak dapat menyerang tikungan sekeras yang Anda bisa di Bridgestone.

"Beberapa kali hari ini [ban] depan mulai menutup pada saya ketika paksakan, kecepatan yang sama, sudut dan rem rilis yang sama, tetapi hanya setengah meter kemudian gas dan kemudian saya membebani itu. Anda tidak bisa melakukan itu dengan Bridgestone tetapi Anda dapat pada [ban] lembut Michelin. "

Valentino Rossi: (Movistar Yamaha, 12):
"Ban belakang sangat mirip dan Michelin baik, ia memiliki pegangan yang sangat baik. Depan adalah perbedaan besar. Kita perlu memahami berapa banyak beban berat  ban ini berbelok maksimal. Kita perlu beberapa waktu lagi. Kita harus memahami pengaturan motor dan setelah sedikit juga gaya berkendara. Tapi perbedaan terbesar adalah mencoba untuk meningkatkan pengaturan. "

Jack Miller: (Marc VDS Honda, 15)
"Michelin adalah ban yang baik, dan itu sudah benar-benar menyenangkan bekerja dengan mereka, tapi Anda mengambil kebiasaan lama berkendara pada Bridgestones yang tidak bekerja pada Michelin - dari depan.

"Bagian belakang benar-benar baik yang datang dari Bridgestone, dan depan juga sangat, sangat baik - tapi baik dengan cara lain dari Michelin. Yang lama adalah cara Anda bisa rem dengan begitu banyak tekanan pada tikungan, tapi yang satu ini ada baiknya arah lain - sehingga Anda harus menyesuaikan motor dan gaya saya berkendara.

"Ini tidak begitu banyak bahwa Anda harus jejak rem kurang; Anda masih harus melakukannya sama, tetapi Anda tidak dapat menggunakan sebanyak pada tikungan. Anda harus tetap tegak, melepaskannya sedikit lebih saat Anda menghidupkan di - dan jika Anda tidak, Anda kehilangan bagian depan, karena banyak orang, termasuk saya sendiri, menyadari hari ini!

"Ini persis seperti bagaimana Anda naik motor 250GP - Saya pernah naik satu, tapi dari apa yang saya tahu dan menganggap itu adalah sama. Kami memiliki kecelakaan kecil saat ini, dengan banyak lap pada ban dan sama seperti kita sedang bersiap-siap untuk dimasukkan ke dalam yang baru - dan itu baru saja pergi dari kami ".

Yonny Hernandez: (Aspar Ducati, 19)
"Michelin yang sama sekali berbeda, depan terasa sedikit aneh dan saya tidak memiliki perasaan yang baik sehingga saya tidak mendorong terlalu keras atau mengambil risiko pada hari pertama. Ada cukup crash beberapa hari ini jadi aku mengambilnya stabil. "

Eugene Laverty: (Aspar Ducati, 21)
"Bagian belakang telah pasti punya pegangan. Kami mengalami masalah dengan grip belakang sepanjang akhir pekan, pada masuk dan keluar tapi sekarang bahkan ketika ban itu cukup digunakan masih memiliki pegangan, jadi itu bagus.

"Bagian depan saya tidak bisa mengerti, tapi jelas pengaturan garpu depan cukup jauh dari apa yang saya butuhkan jadi saya tidak bisa mendorong depan belum memahami ban tapi masalahnya bukan ban itu di dalam garpu, sehingga secara bertahap ketika kita mulai membuat perubahan kecil kita akan mulai belajar. "

Posted on Senin, November 16, 2015 by dedung

No comments

Casey Stoner

Berita MotoGP : Kembali ke Ducati, Stoner ?

Pembaca berita MotoGP yang setia, nih ada gossip baru. Juara MotoGP ganda yang telah pensiun, Casey Stoner gossipnya kembali ke Ducati.

Pembalap Australia itu mendapatkan gelar di mesin faktory MotoGP pada tahun 2007, pindah ke Honda pada tahun 2011 di mana ia menyabet mahkota kedua sebelum pensiun pada akhir 2012.

Stoner sejak itu telah mengambil bagian dalam tugas uji MotoGP untuk pabrikan Jepang, ditambah ikut dalam Suzuka 8 Hours tahun ini, di mana dia terluka setelah throttle gasnya macet.

Secara signifikan, pembalap berusia 30 tahun itu juga ditawarkan untuk mengisi posisi terluka mantan Repsol Honda rekan setimnya Dani Pedrosa awal tahun ini - tapi mengejutkan ditolak oleh HRC.

Rumor dari Stoner kembali ke Ducati dimulai dengan laporan Speedweek selama balapan. Dengan pertanyaan dari intensifikasi media, Direktur Ducati Corse Sporting Paolo Ciabatti mengunjungi ruang media di Valencia, Rabu, di mana ia mengatakan kepada kami:

"Seperti yang Anda tahu Casey telah menjadi pahlawan bagi Ducati, memenangkan banyak balapan GP dan gelar juara dunia pada tahun 2007. Jelas ia pindah ke Honda dan telah bekerja sama dengan mereka, tapi ia masih berada di jantung dari semua fans Ducati dan memiliki hubungan baik dengan banyak orang Ducati.

"Jadi mari kita lihat apa masa depannya. Kita tahu kontrak dengan Honda berakhir pada akhir tahun ini dan jelas jika ada kesempatan untuk melakukan sesuatu bersama-sama kita akan senang untuk melakukannya. Itulah satu-satunya hal yang bisa saya katakan. "

Jadi jauh dari penyangkalan - dan mengapa memilih kata-kata dengan hati-hati, dan menolak untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut, jika Stoner kembali bukan kemungkinan nyata? - Tetapi kontrak Honda berarti ada kemungkinan untuk menjadi apa pun sampai resmi 1 Januari.

Hal ini tidak berpikir bahwa Stoner akan mempertimbangkan kembali ke MotoGP full time, tapi wild card bersama beberapa tugas pengujian Ducati tampaknya menarik ...

dan Faktanya, Ducati belum memenangkan balapan MotoGP sejak kepergian Stoner.

Posted on Senin, November 16, 2015 by dedung

No comments

Senin, 09 November 2015

Berita motoGp :  Lorenzo, Mahkota MotoGP ke Tiga Ekstra Spesial

Jorge Lorenzo mengatakan gelar MotoGP Dunia ketiga adalah lebih istimewa mengingat bahwa ia kini telah meraih mahkota kelas utama bersaing 'tiga pengendara terbesar abad ke-21'.

Lorenzo mencopot gelar pembalapRepsol Honda Marc Marquez dan mematahkan gelar juara dunia kesepuluh rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi,  di balapan terakhir musim ini di Valencia di Spanyol.

Majorcan kejuaraan ketiga terasa di kelas elit sepeda motor ini memiliki signifikansi ekstra, menunjukkan bahwa ia juga telah dinobatkan juara ketika bersaing Casey Stoner - bulu katanya hilang dari topi Marquez.

"Aku tahu kejuaraan ini sangat penting karena bagi saya, Valentino yang lebih tua dari saya, Casey yang kurang lebih usia yang sama seperti saya dan Marc yang lebih muda: bagi saya mereka adalah tiga rival terberat saya tetapi secara umum, di saya pendapat di abad ke-21, mereka adalah pembalap terbaik dan untuk dapat menang di sini adalah tujuan saya dan saya merasa sangat bangga, "kata Lorenzo dikutip crash.

"Jika Valentino adalah juara dia bisa mengatakan itu, tapi Marquez tidak bisa mengatakan itu karena Casey telah pensiun sudah, jadi itu sangat penting bagi saya untuk menang."

Menutup klimaks ke salah satu final MotoGP paling kontroversial yang pernah, Lorenzo mengaku ia terpaksa melakukannya dengan cara yang keras pada akhirnya, mengatasi defisit tujuh poin untuk Rossi di balapan terakhir tahun ini untuk mengamankan gelar dengan beda lima poin .

"Ada begitu banyak drama di minggu-minggu terakhir, di balapan terakhir; di balapan terakhir, itu tidak bisa lebih emosional atau sulit untuk kedua pengendara dan akhirnya di 17 balapan saya tidak bisa memimpin kejuaraan dengan beberapa poin - hanya aku bisa menyamai Valentino di beberapa balapan, "katanya.

"Akhirnya di saat terakhir, di balapan terakhir, saya bisa memenangkan kejuaraan dunia ketiga saya di MotoGP - kelima dalam karir saya - jadi saya sangat emosional, super bahagia dan bangga dan saya hanya ingin menikmati ini dengan tim saya dan dengan orang-orang yang membuat ini mungkin terjadi; dengan Yamaha dan semua tim saya yang membuat hal ini terjadi.

"Kami memenangkan segala sesuatu yang mungkin dan kami membuat sepeda terbaik di tahun 2015, jadi saya sangat bangga menjadi bagian dari ini."

Melihat kembali ke awal kampanye, Lorenzo mengatakan dia tidak bisa membayangkan memenangkan gelar setelah awal yang buruk untuk kejuaraan yang membuatnya mendekam 29 poin di belakang Rossi.

"Terutama dua balapan pertama menjadi mimpi buruk karena kami memiliki potensi, tapi untuk beberapa alasan kita tidak pernah mencapai podium; di Qatar untuk masalah dengan helm, di Austin aku tidak sempurna dan di Argentina kami memiliki beberapa masalah dengan ban, "kata Lorenzo.

"Jadi, tidak pernah naik podium dan kami memiliki 29 poin kelemahan tapi akhirnya di Jerez kami menemukan perasaan yang baik, motor yang baik dan kami memenangkan empat balapan berturut-turut.

"Kami tinggal di podium untuk beberapa balapan tapi kami memiliki beberapa periode buruk dalam beberapa balapan. Saya bisa menjadi sangat kompetitif dalam praktek tetapi tidak dalam beberapa balapan dan terutama dalam hujan dan untuk kecelakaan di Misano, saya kehilangan banyak poin lagi, "tambahnya.

"Lalu akhirnya, untungnya, kita bisa memulihkan semua poin dalam empat balapan terakhir: begitu banyak drama, tapi akhirnya kejuaraan ada di tangan kita.

"Itu adalah kejuaraan yang sangat keras pada umumnya dan mungkin balap yang paling sulit dalam hidup saya karena ada banyak tekanan di grid, pada awal dan banyak ketegangan pada sepeda."

by dedung MotoGP

Posted on Senin, November 09, 2015 by dedung

No comments

crash.net

Berita MotoGP :  Rossi Salahkan Marquez Akibat Hilangnya Titel Juara

Pembaca yang budiman, Valentino Rossi memperbarui serangannya terhadap Marc Marquez setelah gagal mendapatkan gelar juara dunia MotoGP Minggu, di Valencia.

Rossi menyaksikan tujuh poin menguap atas rekan setimnya di Yamaha ketika harus finis keempat - mulai dari posisi paling belakang  - dikombinasikan dengan kemenangan bagi Lorenzo.

Marquez membayangi Lorenzo sepanjang balapan, tampak dekat dengan pembalap Yamaha tetapi tidak pernah berkesempatan melewatinya. Pasangan ini kemudian ditangkap oleh Dani Pedrosa di akhir balapan.

Untuk Rossi, fakta Marquez tidak mencoba menyalip adalah bukti ia "ingin menyelesaikan pekerjaannya" dan "melindungi Lorenzo", label balapan terakhir sebagai "memalukan" dan "buruk bagi olahraga".

Rossi berada di posisi belakang akibat bentrokan dengan Marquez di Sepang - beberapa hari setelah memicu perseteruan publik dengan pembalap Spanyol dengan menuduhnya mencoba membantu Lorenzo di Phillip Island.

Pembalap Italia itu cepat memotong pembalap lain di Valencia, mencapai batas realistis di tempat keempat dengan lap 13 dari 30. Dengan Lorenzo, Marquez dan Pedrosa yang telah lama pergi - harapan kejuaraan Rossi bergantung pada kedua Repsol Honda mengalahkan Lorenzo.

Itu tidak terjadi dan balapan selesai dengan Marquez 0.263s dari Lorenzo dan Pedrosa + 0.654s. Rossi, tidak pernah menuju ke 2.015 poin hingga saat ini, sehingga melihat gelar juara dunia kesepuluh menyelinap pergi dengan hanya lima poin selisihnya.

"Ini adalah akhir dari kejuaraan yang saya pribadi, dan juga saya pikir banyak orang, tidak ingin melihat karena itu adalah musim yang hebat, dengan pertempuran besar dengan Marquez dan terutama Lorenzo," kata Rossi, yang berbicara di depan audiens campuran media, tamu Movistar Yamaha dan VR46 anggota klub penggemar - beberapa di antaranya yang menangis.

"Saya berpikir bahwa kejuaraan ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik dari tahun-tahun terakhir karena pertempuran dengan Jorge bisa tiba di titik terakhir di balapan terakhir.

"Tapi sayangnya di tiga balapan terakhir sesuatu berubah dan terjadi sesuatu yang tak seorang pun diharapkan. Pertama-tama saya, tetapi juga banyak orang. Marc Marquez yang memutuskan untuk melindungi Lorenzo untuk membantu dia memenangkan kejuaraan.


"Jadi masalah mulai di Phillip Island dan menjadi lebih buruk dan lebih buruk. Kami tiba di Malaysia di mana sayangnya kita sentuh dan Marquez kecelakaan. Kemudian saya belajar pada hari Kamis bahwa saya harus mulai terakhir di sini - saya sudah tahu kejuaraan saya selesai karena saya yakin Marquez ingin menyelesaikan pekerjaannya dan mencoba untuk melindungi Lorenzo juga di balapan terakhir.

"Saya mengatakan ini sudah hari Kamis dan itu terjadi persis seperti yang saya harapkan.

"Hari ini lomba itu cukup memalukan. Lap terakhir saya pikir itu cukup buruk bagi semua olahraga, karena terjadi sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak putus asa [kehilangan gelar] karena saya pikir saya bermain kartu saya dengan cara yang terbaik, tapi aku sangat sedih dengan selesainya.

"Saya siap untuk kehilangan kejuaraan. Jorge, yang selalu sangat cepat, tetapi cara ini bagi saya tidak adil."

Marquez menyangkal pernah membantu Lorenzo: Juara dua kali itu [Marq], mengambil lima poin dari pembalap Yamaha dengan melewati dia untuk kemenangan di Phillip Island, mengutip masalah ban depan untuk kecepatan berfluktuasi, dan bersikeras ada yang tidak biasa dalam pertarungan edan di Sepang sampai Rossi membuat tindakan ekstrim.

Dan Valencia?

Marquez mengatakan jika ia mencoba untuk membantu Lorenzo ia telah lima detik di belakang, tidak menerapkan tekanan konstan dari beberapa jarak motor. The # 93 menambahkan bahwa akhir serangan direncanakan untuk memimpin tidak pernah terwujud karena ia kehilangan waktu ketika Pedrosa mencoba melewatinya.

Crash.net meminta Rossi untuk menanggapi penjelasan Marquez.

"Bagi saya jika Anda memeriksa balapan dari Marc Marquez dalam dua tahun terakhir yang Anda tahu dia selalu mencoba untuk menyalip dan minimum di lap terakhir. Jadi pertanyaannya adalah, mengapa Marc Marquez tidak pernah mencoba menyalip Jorge Lorenzo dan tidak pernah mencoba untuk membuat satu upaya di lap terakhir? "Jawab Rossi.

"Situasi menjadi sangat memalukan bagi Pedrosa, karena Pedrosa jauh [belakang] dan di lap terakhir ia pulih dua detik, yang berarti bahwa itu adalah laju Jorge dan Marquez hanya menunggu.

baca juga :

Pendapat Marquez dan Pedrosa Tentang Konspirasi Spanyol




"Dan bagi saya, dia [Marquez] suka bahwa itu adalah jelas bahwa ia membantu Lorenzo, karena setelah ketika ia melepas helm dia hanya mengatakan itu tidak benar. Tapi, ketika dia tahu aku akan melihat televisi dan jelas bahwa ia membantu Lorenzo, bagi saya dia senang. "

Rossi juga berubah pandangannya pada Honda: "Posisi Honda sangat aneh. Saya tidak tahu bagaimana produsen dapat disepakati bahwa salah satu pembalap yang membuat Yamaha menang dan mencoba untuk melawan hanya dengan rekan satu timnya [Pedrosa]. Ini sangat aneh. Tapi tulus aku tidak mengerti. "

Berbicara kepada media Italia Rossi, lebih jauh, bercabang serangan untuk memasukkan kritik Lorenzo (untuk pasca Sepang komentarnya) dan penyelenggara kejuaraan (untuk tidak menangani masalah Rossi setelah Australia atau Malaysia).

Opini paddock tetap dibagi apakah Marquez bisa mencoba untuk melewati Lorenzo pada hari Minggu, atau berada di batas hanya untuk tinggal bersamanya.

Lainnya berdebat apakah tempat terakhir mulai membuat perbedaan apapun untuk hasil kejuaraan, dengan Rossi hanya pengaturan lap tercepat kelima lomba.

"Hari ini saya tidak terlalu cepat tapi itu benar juga bahwa dengan ban baru pada awal balapan saya berada di balapan dan tidak bisa memberikan maksimal. Untuk yakin apakah saya bisa mulai dalam posisi normal saya dapat mencoba untuk melakukan sesuatu, mencoba untuk melawan dengan Jorge. "

Bagaimanapun, tuduhan yang dibuat oleh Rossi di musim 2015, di mana tantangan gelarnya pada usia 36, berakhir pada catatan suram.

Pembalap Italia itu memenangkan tujuh kejuaraan antara 2001 dan 2009, namun spiral dimulai dengan patah kaki pada tahun 2010, diikuti oleh dua musim tanpa kemenangan di Ducati.

Sebuah rasa pahit tahun 2013 melihat Rossi memenangkan perlombaan pada saat kembali Yamaha, tapi digagalkan oleh Lorenzo. Perubahan kejutan dari kepala kru menggarisbawahi bahwa Rossi tidak puas untuk membuat angka-angka dan ia berbalik tabel pada Lorenzo tahun lalu, meskipun kedua jauh di belakang Marquez semua-menaklukkan.

Rossi beradu dengan Marquez di Argentina dan Assen pada paruh pembukaan musim ini (sejak The Doctor yang mengklaim pembalap berusia 22 tahun itu telah menyimpan dendam) kemudian menghabiskan putaran tersisa terkunci dalam duel juara menegangkan dengan Lorenzo.

Meskipun Rossi tidak pernah menuju ke poin hingga saat ini, Lorenzo telah mengalahkannya di balapan kering sejak liburan musim panas dan dibuat sama nilainya dengan Rossi setelah Brno (putaran 11 dari 18).

Rossi kemudian mengeksploitasi kelemahan Lorenzo dalam cuaca campuran bash kering di Silverstone, Misano dan Motegi, lalu dibalas Lorenzo di Aragon dan Phillip Island.

Kemudian datang putaran dramatis ketika Rossi itu dihukum untuk sengaja memaksa Marquez lebar,
sehingga jatuh, di Sepang putaran kedua dari belakang.

Pembalap Italia itu akhirnya terkena tiga poin penalti, yang dikombinasikan dengan satu poin dari Misano yang berarti ia harus berada posisi terakhir di Valencia. Rossi mengambil kasusnya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) - meminta tidak hanya untuk hukuman Sepang harus dikurangi, tetapi ditunda sampai keputusan tersebut akhir dibuat.

CAS menolak permintaan Rossi pada hari Kamis, ketika pengendara yang terlibat diberitahu oleh Dorna dan FIM untuk menahan diri dari berbicara lebih jauh tentang insiden itu untuk menenangkan ketegangan yang semakin besar.

Itulah kejadian yang terjadi sebenarnya sampai hari ini ....

Masih ada balapan tahun depan Rossi, buktikan kembali ....

Posted on Senin, November 09, 2015 by dedung

No comments

Marq & Dani

Berita motoGP :  Pendapat Marquez dan Pedrosa Tentang Konspirasi Spanyol


Pembaca MotoGP yang setia, pembalap Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa buka-bukaan  telah menolak klaim Valentino Rossi bahwa konspirasi Spanyol dibikin untuk memastikan rekan senegaranya, Jorge Lorenzo memenangkan gelar juara MotoGP Dunia.

Lorenzo tampaknya menunjukkan bahwa Marquez dan Pedrosa telah membantunya di Valencia dengan tidak mencoba untuk mencoba melewatinya selama final kejuaraan, mengatakannya melalui saluran Movistar MotoGP: "Mereka tahu apa yang ada dalam bermain. Faktanya mereka orang Spanyol seperti saya membantu saya.

"Itu membantu saya karena pasti di balapan lain, mereka akan mencoba untuk menyalip, yang tidak mereka lakukan kali ini.

"Jika Valentino di posisi saya dan dengan pembalap Italia di belakang, mereka akan melakukan persis sama. Kejuaran harus untuk Spanyol. "

Dibelakang panggung, Lorenzo kemudian menyatakan bahwa ia 'tidak bisa melihat balapan dari luar' dan menambahkan bahwa ia telah mendapatkan wawasan yang lebih dalam balapan dari Marquez dan Pedrosa penjelasan atas mengapa mereka tidak mampu untuk melawannya.

Dalam konferensi pers pasca-balapan, Marquez mengeluarkan penolakan yang kuat dari tuduhan Rossi bahwa ia sebagai 'pengawal' Lorenzo saat balapan dan menunjuk sekali lagi untuk kemenangannya di Phillip Island atas Lorenzo sebagai bukti bahwa ia selalu mencoba untuk menang.

"Saya pikir saya dan Dani balapan 100 persen, kita tahu dengan suhu panas kami memiliki masalah dengan ban depan dan kami berharap hari ini bahwa suhu akan lebih rendah, tapi itu lima derajat lebih tinggi dari kemarin jadi saya tidak tahu [bagaimana dengan] Dani, tapi saya mendorong bagian depan, terutama di awal, "kata Marquez dikutip crash.

"Kemudian pada enam lap terakhir saya melihat bahwa hal itu mungkin, kemenangan, tetapi ketika Dani menyalip saya, kami kehilangan setengah detik ini dan itu tidak mungkin untuk menangkap lagi Jorge.

"Dia [Rossi] sudah mengatakan di Phillip Island, sehingga itu adalah sesuatu yang saya tidak mengerti karena di Phillip Island saya berikan kepadanya lima poin dan [Andrea] Iannone mengambil darinya empat poin, tapi setelah garis finish di Phillip Island dia datang kepada saya dan mengatakan maaf karena kami saling menyalip begitu banyak, berjabat tangan dan lain-lain, "tambah Marquez.

"Kemudian kami tiba di Malaysia dan terjadi apa yang terjadi pada Kamis [ketika Rossi menuduh Marquez mengganggu balapannya di Australia dan mendukung Lorenzo untuk juara]. Kemudian dalam balapan kita melawan, tapi tidak pada posisi yang benar karena saya mencoba untuk bertarung di posisi pertama tapi itu tidak mungkin.

"Hari ini, jika saya mencoba untuk menjadi pengawal Lorenzo, saya akan lima detik atau enam detik di belakang dan saya tidak akan mengambil risiko untuk mengikutinya. Jika target itu satu ini [untuk membantu Lorenzo] Aku tinggal sepuluh detik di belakang dan tidak mengambil risiko dan itu mudah. Tapi target itu selalu memberi saya seratus persen dan mencoba untuk memperjuangkan kemenangan. "

Pedrosa juga membela strategi balapan setelah juara ketiga. Pembalap berumur 30 tahun itu di lap-lap akhir menantang Marquez untuk tempat kedua.

"Saya mencoba semuanya dan saya mencoba mencari kecepatan pada hari Sabtu tapi aku tidak nyaman dan Anda dapat melihat dalam lomba, saya begitu banyak berjuang," kata Pedrosa.

"Pada akhirnya balapan saya bisa memperbaikinya, tapi saya tidak berpikir Valentino bisa tahu bagaimana rasanya berada di motorku."

Balapan terakhir yang penuh misteri ....
So ...kita tunggu balapan tahun depan aja, mungkin lebih seru lagi ....

by dedung motogp

Posted on Senin, November 09, 2015 by dedung

No comments

Jumat, 06 November 2015

Livio suppo

Berita MotoGP :  Honda Menahan Data Bentrokan di Sepang

Dengan kehebohan atas bentrokan Sepang antara Valentino Rossi dan Marc Marquez tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, Kepala Tim HRC Livio Suppo dan Direktur Teknis Takeo Yokoyama bertemu dengan media MotoGP di Valencia, Kamis.

Tapi bukannya menampilkan data yang tercatat dari RCV Marquez - mungkin menunjukkan tidak ada yang mencurigakan di motor Marquez dan back up tuduhan tendangan dari Rossi - Suppo mengungkapkan bahwa HRC telah memutuskan untuk menahan informasi sampai banding Rossi ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga telah memutuskan .

"Kami disebut konferensi pers ini untuk berbicara tentang data yang kita miliki, tapi kemudian kami pikir lagi tentang situasi," Suppo mulai. "Ini adalah akhir pekan yang sangat istimewa. Ketegangan sangat tinggi dan target utama kami sekarang adalah menunjukkan kepada semua orang bahwa kami tidak punya niat sama sekali untuk menciptakan keraguan bahwa kita melakukan hal ini pada saat ini hanya untuk memberikan ke Pengadilan Arbitrase 'bukti' lain atau sesuatu yang dapat mempengaruhi keputusan mereka.

"Sow kita sudah berpikir, berbagi dengan Marc, dan kita semua setuju bahwa saat ini prioritas kami adalah bahwa akhir pekan ini harus menjadi akhir pekan olahraga. Ada kejuaraan yang akan diputuskan.

"Kami tidak dalam perjuangan untuk kejuaraan ini sayangnya. Tapi apa yang kita ingin hindari adalah bahwa siapa pun di dunia dapat berpikir bahwa kita berbicara [tentang data] sekarang untuk mempengaruhi keputusan pengadilan. Jadi ketika kami percaya bahwa informasi ini akan kurang 'sensitif' kami akan menunjukkan data, tapi tidak sekarang.

"Saya harap Anda mengerti situasi kita dan bahwa kita akan melakukan yang terbaik untuk menjaga situasi setenang mungkin.

"Maaf kami menciptakan harapan [tentang menunjukkan data] bahwa kita tidak memuaskan, tapi kami percaya bahwa pada saat ini lebih baik untuk tidak menempatkan lebih banyak bahan bakar di atas api."

Pertemuan yang diselenggarakan di perhotelan Repsol Honda, diikuti Q & A pernyataan dari wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto yang menanggap Marquez telah berusaha untuk membantu Jorge Lorenzo dengan memperlambat pembalap Italia di Phillip Island dan Sepang.

Nakamoto kemudian marah ketika Yamaha dengan mendukung klaim Marquez bahwa ia telah jatuh karena tendangan dari Rossi, setelah pembalap Italia telah sengaja memaksa dia lebar:

"Data dari motor Marc menunjukkan bahwa meskipun ia mengambil motor mencoba untuk menghindari kontak dengan Valentino, tuas rem depan tiba-tiba menerima dampak yang mengunci ban depan, yang merupakan alasan untuk kecelakaan nya. Kami percaya bahwa tekanan ini adalah hasil dari tendangan Rossi."

Yamaha menjawab: "Kedua [siaran pers Repsol dan Nakamoto Q & A] termasuk kata-kata yang menuduh Valentino Rossi menendang sepeda Marc Marquez itu adalah sesuatu yang tidak terbukti oleh penyelidikan Race Direction Oleh karena itu kami menolak kata-kata yang digunakan dalam laporan yang diterbitkan tidak sesuai dengan temuan dari Race Direction. "

Pernyataan Nakamoto juga termasuk undangan untuk "siapa pun dari Dorna, FIM atau media" untuk memeriksa data dari motor Marquez. Yang menyebabkan HRC yang dibanjiri dengan permintaan, termasuk dari Crash.net, mendorong keputusan untuk memanggil konferensi pers hari Kamis dengan tujuan menyajikan kepada semua orang.

Sementara itu, dari 'tendangan', Suppo akan hanya berkomentar: "Kami menulis [itu dalam pernyataan] dan jadi kami percaya, tapi kami tidak ingin berbicara tentang hal itu lagi sekarang."

Dia menambahkan: "Anda dapat mengatakan [pernyataan HRC] adalah kesalahan [dalam hal menghindari menempatkan bahan bakar di atas api], tapi pada akhirnya kami pergi dari situasi di mana itu jelas apa yang terjadi [di Sepang] dan kemudian setelah seminggu terlihat seperti 'pembunuh' adalah Marc! Kami merasa itu adalah hak untuk menunjukkan bahwa Honda mendukung Marc, karena kita tahu Marc tidak sengaja melakukan apa-apa. "

Suppo menyatakan bahwa keputusan untuk tidak menampilkan data hanya dibuat "pagi ini".

"Jika kita berbicara sekarang orang bisa berpikir bahwa kita melakukan sesuatu untuk mempengaruhi pengadilan," ia menegaskan. "Tapi tidak ingin bahwa orang bisa berpikir bahwa. Marc adalah pembalap yang agresif, pembalap yang sangat kuat, tapi dia adalah seorang pria yang jujur. Kami tidak ingin ada yang berpikir kita melakukan ini untuk membuat masalah. "

Pembalap Italia juga membahas pembatalan konferensi pers pra-event resmi Kamis, menunjukkan hal itu dilakukan untuk mencoba dan menenangkan ketegangan menjelang sell-out showdown akhir pekan ini.

"Saya memahami situasi. Dalam olahraga lainnya, sayangnya bagi mereka, mereka digunakan untuk menghadapi situasi kritis. Saya tidak suka sepak bola, tetapi pada beberapa pertandingan sepak bola ada ribuan polisi di sekitar stadion karena berbahaya. Bagi kami ini adalah sesuatu yang luar biasa karena bersyukur ini tidak akan pernah terjadi [di sini], tapi kami ingin menjaga situasi setenang mungkin. Kami tidak ingin bahwa seseorang bahkan lebih kecewa dan, Anda tahu ...

"Pada akhirnya kami beruntung kita hidup di dunia di mana penggemar hanya penggemar semua pengendara. Semua pengendara adalah pahlawan besar, semua pengendara risiko hidup mereka dan semua pengendara layak hormat. Ini sudah seperti ini selalu. Saat ini sepertinya kita telah kehilangan hal ini sangat penting. Jadi kami pikir pada saat ini - itu tidak berarti kita tidak akan pernah menunjukkan data -. Tapi tidak sekarang "

"Saat ini jenis drama terjadi pada saat itu sepertinya semuanya tidak mungkin untuk memecahkan," lanjut Suppo. "Pada akhir hari kita harus realistis, kita berbicara tentang balap, kita berbicara tentang tiga pembalap MotoGP ini dan sesuatu yang tidak akhir dunia.

"Tapi ketika hal-hal tenang kita perlu duduk dengan Dorna dan FIM dan memahami bagaimana untuk menghindari situasi ini. Mungkin semua orang meremehkan apa yang terjadi pada hari Kamis di Sepang [ketika Rossi dituduh Marquez membantu Lorenzo di Phillip Island]. "

Suppo kemudian menjelaskan secara detail mengapa ia yakin tuduhan tersebut palsu.

"Jika orang berpikir bahwa Marc menang di Phillip Island dan masih tidak melakukan hal-hal dengan benar, bagi saya itu adalah mustahil. Karena satu-satunya realitas adalah bahwa ia mengambil lima poin dari Jorge. Juga bukan hanya Marc terhadap Vale, tapi Iannone, jadi kadang-kadang mereka lebih lambat karena Iannone menyusul mereka.

"Marc memiliki kesulitan dengan ban depan di Phillip Island, Untuk beberapa alasan mesin kami terlalu panas ban depan lebih dari Yamaha. Bridgestone dapat mengkonfirmasikannya. Iklan jika Anda memeriksa FP4 Marc mendorong beberapa lap, kemudian relaks, lap untuk menurunkan suhu. Dan jika Anda melihat data Anda melihat dengan jelas ia melambat terutama di sudut kanan.

"Itu berarti dia sengaja mencoba untuk menghindari kecelakaan. Orang lupa bahwa itu adalah balapan ketiga Marc di Philip Island - pertama kalinya ia memiliki masalah [bendera hitam] dan tahun lalu dia memiliki keunggulan empat detik dan jatuh. Sebelum balapan kami mengatakan kepadanya, 'hati-hati, mengingat tahun lalu, tidak mendorong terlalu banyak'.

"Tapi ini balap normal dan itu adalah pertama kalinya dalam hidup saya bahwa saya melihat seseorang memenangkan perlombaan, mengalahkan salah satu pesaing, dan telah dituduh oleh yang lain bahwa itu bukan balapan yang sesungguhnya. Saya pikir kita semua sangat bersemangat setelah balapan itu. Sayang seperti lomba ini sekarang sedang dianggap sesuatu yang tidak nyata. "

Sementara Suppo berbicara diumumkan bahwa upaya Rossi untuk mendapatkan penalti Sepang nya ditangguhkan sementara banding berlangsung telah ditolak, berarti dia akan mulai gelar showdown Minggu dengan Jorge Lorenzo dari belakang grid. Penghakiman CAS akhir di banding Rossi belum dibuat.

Dan apa yang harus dilakukan jika Marquez ia menemukan dirinya berjuang dengan Rossi lagi pada hari Minggu?

"Ini adalah salah satu alasan mengapa kita perlu untuk menenangkan semuanya, karena dari sekarang setiap pertempuran antara Marc dan Valentino akan terlihat seperti sesuatu yang aneh. Pada kenyataannya Marc adalah seperti ini dan Valentino adalah seperti itu, "jawab Suppo.

"Karena di Sepang itu tidak hanya Marc berjuang - Valentino ada di sana! Juga pertempuran Marc dan, misalnya, Iannone di Le Mans; tidak ada punya masalah dengan itu, itu hanya perlombaan yang menarik.

"Jadi saya berharap bahwa jika di masa depan itu akan terjadi lagi bahwa Marc dan Valentino memiliki kecepatan dan tempat yang sama di trek, itu hanya akan menjadi pertempuran yang bagus antara dua pembalap terbesar dalam olahraga ini."

Posted on Jumat, November 06, 2015 by dedung

No comments

Berita MotoGP :  CAS Umumkan Rossi Start Dari Belakang

Pembaca motoGP yang masih setia, setelah heboh yang kemaren, sekarang akhirnya Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) mengumumkan hasil investigasinya, dan mereka telah menolak permintaan Valentino Rossi soal penangguhan penaltinya

Dan akhirnya, pembalap Italia itu,  yang memegang keunggulan tujuh poin atas rekan setimnya Jorge Lorenzo, dengan demikian akan memulai balapan Minggu dari belakang grid.

Rossi mendapatkan tiga poin penalti disebabkan bentrokan yang membuat Marc Marquez terjatuh dan keluar [DNF] dari perlombaan Malaysia. Setelah sudah menerima satu poin penalti di Misano, sehingga mencapai empat poin yang artinya dia harus start dari belakang.

Setelah banding awal untuk FIM ditolak Rossi kemudian beralih ke CAS, mencari baik pengurangan / pembatalan hukuman dan sanksi penundaan sampai CAS mencapai penghakiman terakhir (yang jaraknya bisa berbulan-bulan).

Keputusan CAS pada "tinggal eksekusi" itu sepatutnya disampaikan pada hari Kamis, di Valencia:

"Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah menolak permintaan Valentino Rossi dan tetap eksekusi putusan yang dikeluarkan oleh FIM Stewards pada 25 Oktober 2015.

"Dengan demikian, keputusan FIM Stewards menjatuhkan 3 poin hukuman pada catatan Valentino Rossi menyusul insiden dengan Marc Marquez saat balapan di Shell Malaysia Motorcycle Grand Prix diadakan pada 25 Oktober 2015 yang lalu dan Valentino Rossi akan memulai berikutnya (dan terakhir) di  musim ini, yang akan diadakan di Valencia / Spanyol pada 6-8 November 2015, dari posisi belakang.

"Setelah balapan di Malaysia, Race Direction FIM menemukan bahwa Valentino Rossi telah sengaja melebar untuk memaksa Marc Marquez keluar jalur, sehingga kontak menyebabkan Marquez terjatuh dan  keluar dari balapan [DNF]. Untuk pelanggaran ini peraturan FIM, Race Direction FIM dikenakan 3 poin hukuman pada catatan pengendara, sanksi dikonfirmasi kemudian oleh FIM Stewards.

Sejak Valentino Rossi sudah memiliki 1 poin penalti dari insiden awal tahun ini, keputusan ini membawa dia untuk total 4 poin penalti. Atas dasar Peraturan FIM, pengendara dengan 4 poin hukuman harus memulai balapan berikutnya dari posisi terakhir.

"Permintaan ini untuk tinggal diajukan di CAS pada 29 Oktober 2015 dengan Valentino Rossi bersama dengan bandingnya atas keputusan FIM Steward mengenai hukuman 3 poin dibatalkan atau setidaknya dikurangi.

CAS Arbiter, yang ditunjuk oleh kesepakatan para pihak (Prof. Ulrich Haas / Jerman), mendengar
perwakilan dari Rossi dan FIM kemarin, di kantor CAS di Lausanne secara eksklusif pada permintaan yang mendesak untuk menentukan apakah atau tidak Valentino Rossi harus mulai dari posisi grid yang terakhir di Valencia.

CAS Arbiter menemukan bahwa kondisinya tidak terpenuhi, yang berarti bahwa sanksi yang dikenakan oleh FIM harus dijalankan di Grand Prix berikutnya di Valencia.

"Pada tanggal 2 November 2015, Jorge Lorenzo mengajukan Permintaan untuk Intervensi agar dapat berpartisipasi dalam arbitrase CAS tetapi permintaan tersebut ditolak. Namun, CAS Arbiter, setelah berkonsultasi dengan para pihak, memungkinkan pengajuan pernyataan yang ditulis oleh pengacara Jorge Lorenzo.

"Prosedur arbitrase masih berlangsung dan keputusan akhir pada manfaat akan diberikan pada
tahap selanjutnya. "

Wow .... kita lihat aja deh, minggu ini ya ....

by dedung motoGP

Posted on Jumat, November 06, 2015 by dedung

No comments

Senin, 26 Oktober 2015

Mike Webb

Berita MotoGP : Race Direction Soal Bentrokan Rossi dan Marquez

Seperti yang kita lihat kemarin, pasca balapan di Sepang, MotoGP race Direktur, Mike Webb menjelaskan keputusan Race Direction setelah bentrokan antara Rossi dan Marquez di GP Malaysia.

Setelah bentrokan on-track di Grand Prix Shell Malaysia Motorcycle antara Valentino Rossi dan Marc Marquez yang melihat kecelakaan terakhir, MotoGP Balap Direktur Mike Webb menjelaskan keputusan Race Direction ini:

Apa keputusan Race Direction dan pandangan mengenai insiden tersebut?
"Keputusannya adalah bahwa Race Direction telah menjatuhkan tiga poin hukuman pada Valentino Rossi untuk balapan yang tidak bertanggung jawab, yaitu, sengaja menyebabkan kontak. Sengaja berjalan lebar di sudut dalam rangka untuk mencoba dan memaksa pengendara lain off line (keluar jalur). Hasilnya adalah kecelakaan dan membalap yang tidak bertanggung jawab menyebabkan kecelakaan dan untuk itu kami telah memberlakukan tiga poin penalti pada Rossi.

"Itu tampak seperti kami akan memiliki balapan yang hebat, tapi sayangnya itu berakhir dalam sebuah insiden yang kontroversial. Saya harus mengatakan bahwa tim Movistar Yamaha telah mengajukan banding atas keputusan Race Direction, jadi sekarang banding yang akan didengar oleh pelayan FIM. "

Apa pandangan bahwa pengendara menyatakan balapan arah?
"Saya bisa memberi Anda perasaan umum daripada kutipan dari pendengaran kita, karena jelas itu sebuah pintu sidang tertutup. Marc menjelaskan bahwa ia membalap secara normal menunggu ban untuk merasa baik dan akan cepat ketika ia bisa dan memperlambat ketika ia harus.

. "Valentino berpendapat bahwa Marc sengaja memperlambat laju balapan dan melakukannya tidak adil. Kami mendengarkan kedua pengendara; pendapat kami adalah bahwa ada beberapa kesalahan di kedua sisi, tapi sejauh buku aturan berjalan Marquez tidak melakukan kontak apapun, tidak melanggar aturan apapun seperti itu, tapi kami merasa bahwa perilakunya itu menyebabkan masalah untuk Rossi yang bereaksi. Sayangnya ia bereaksi dengan cara yang bertentangan dengan aturan. "

Movistar Yamaha sekarang naik banding, apa langkah-langkah berikutnya jika banding tersebut diterima atau ditolak?
"Para pengurus FIM sini di balapan akan mendengar banding. Ada batas waktu 30 menit untuk mengajukan banding, yang telah dilakukan. Banding sedang berlangsung dan mereka akan mendengarnya sesegera mungkin dalam 30 menit berikutnya.

Berikut kutipannya dari Motogp.com .... sungguh menegangkan ya ...

by dedung motogp

Posted on Senin, Oktober 26, 2015 by dedung

No comments

Berita MotoGP :  Heboh, Meme Rossi dan Marq Pasca Tragedi Sepang

Hai para pembaca berita MotoGP, semenjak kejadian yang terjadi di Sepang, Minggu kemaren, telah banyak beredar meme yang menceritakan mereka berdua, yaitu antara Rossi dan Marq yang berakibat pada balapan di Sepang, Malaysia.

Baca juga  : Race Direction soal bentrokan Rossi dan Marquez

Mungkin kita yang melihatnya akan tersenyum-senyum bahkan ketawa terbahak-bahak....
Berikut sebagian meme yang beredar di medsos









So ..... begitu jadinya kalo balap pake emosi .... di jalan saja banyak kok seperti itu, tapi kita jangan meniru ya .... 


by dedung MotoGP

Posted on Senin, Oktober 26, 2015 by dedung

No comments

Kamis, 22 Oktober 2015

Valentino Rossi

 Berita MotoGP 2015 :  Rossi Harus Menang di GP Malaysia

Pembaca yang budiman dan terus mengikuti beritanya, Valentino Rossi mengatakan dia menyadari betapa mahal kesalahan tunggal dalam memperebutkan gelar juara dunia kesepuluh dan ingin menjadi kompetitif di Sepang langsung dari off.

Pebalap Movistar Yamaha itu mengetahui bahwa poinnya terpangkas menjadi 11 poin dengan dua balapan tersisa setelah ia cuma finnish keempat di Phillip Island, sementara rekan satu timnya dan saingannya satunya Jorge Lorenzo finis di urutan kedua di belakang pemenang lomba, Marc Marquez.

Dalam perlombaan memikat di Australia yang meninggalkan Rossi dengan 'tanpa penyesalan' tapi akhirnya bahagia, pembalap Italia itu ingin kembali ke langkah menempati atas mimbar di Malaysia untuk memperpanjang keunggulannya menuju akhir musim di Valencia.

"Hanya ada dua balapan tersisa untuk kejuaraan dan itu akan menjadi penting untuk tidak membuat kesalahan," kata Rossi. "Di Australia kami memiliki balapan yang baik tetapi bisa saja jauh lebih baik. Di Malaysia kami harus segera menemukan satu set up yang baik. Setiap sesi akan menjadi penting, bukan hanya balapan itu sendiri. "

Rossi mengatakan hasil di Sepang bisa memiliki faktor penentu di laga kejuaraan dan memiliki gelar di Malaysia jika ia bisa mengamankan 15 poin atas Lorenzo, memperpanjang keunggulannya menjadi tak tergoyahkan 26 poin.

Namun, ia bersikeras kejuaraan akan diputuskan di Spanyol dan bersiap-siap untuk pertempuran gelar juara dunia kesepuluh.

"Balapan di Sepang bernilai banyak dan kami harus mendapatkan hasil terbaik di setiap sesi dan kemudian menang," tambah Rossi. "Kami tiba disini dengan memimpin yang baik, dan ini jelas positif.

"Sekarang hanya dua balapan yang baik untuk menyelesaikan musim ini. Saya merasa baik-baik saja, aku dalam kondisi yang baik dan saya dan orang-orang dari tim siap untuk melakukan yang terbaik. "

Buktikan Rossi, jika kau adalah sang Juara ....

by dedung MotoGP

Posted on Kamis, Oktober 22, 2015 by dedung

No comments


Pembalap Ducati, Ianone

Berita MotoGP 2015 :  Ianone : Australia, Balapan Terbaik ku


Andrea Iannone menikmati dalam salah satu 'balapan MotoGP terbaik saya' setelah pembalap Ducati itu selesai di podium di Phillip Island dengan mengorbankan Valentino Rossi.

Iannone membatalkan tempat ketiga Rossi, setelah pertempuran ingar-bingar dengan bintang Yamaha dan rekan senegaranya, pada putaran akhir, setelah melewatinya pada sudut MG.

Pembalap 30-tahun itu bertempur sepanjang balapan setelah mulai dari tempat kedua di barisan depan dan berlangsung terus dengan GP15 nya dan mencetak podium menakjubkan.

"Saya pikir itu adalah balapan yang sangat baik bagi saya karena untuk semua lomba itu adalah pertempuran yang luar biasa dengan Vale dan dengan Marc [Marquez] dan juga di awal dengan Jorge [Lorenzo]," kata Iannone seperti dilansir crash.

"Pada awal bagi saya itu benar-benar sulit dalam titik pengereman dan Marc melewati saya setiap kali di sudut empat dan sudut 10 karena dia lebih kuat di titik pengereman, tapi saya mencoba yang terbaik untuk mengikutinya dan Vale untuk mencoba dan menutup celah untuk Jorge.

"Saya sangat sangat senang karena itu luar biasa, ini adalah salah satu balapan terbaik saya di kelas MotoGP; yakin, saya tidak menang, tetapi merupakan pertarungan yang menakjubkan dengan pembalap terbaik - Jorge, Vale, Marc - jadi saya senang dan terima kasih kepada Ducati karena motor ini benar-benar cepat dalam lurus dan ini membantu saya dalam laga ini, " dia menambahkan.

"Setiap putaran adalah mungkin untuk melewati salah satu pembalap [lintasanlurus] dan ini penting untuk lomba ini."

Iannone menabrak camar di lap kedua di Lukey Heights dan beruntung insiden tersebut tidak memiliki akibat yang lebih parah.

"Burung camar itu menunggu saya untuk ciuman, tapi saya mengatakan kepadanya menunggu saya sebelum perlombaan, bukan lap kedua," candanya.

"Sulit tetapi lebih baik dia terbang sebelum aku tiba karena saya akan klip dia dengan ban depan dan pasti aku akan terjatuh."

fantastico Ianone, Anda pantas naik podium ...

By dedung

Posted on Kamis, Oktober 22, 2015 by dedung

No comments

 
Hasil MotoGP Australia 2015

Berita MotoGP 2015 :  Hasil MotoGP Australia 2015

Marc Marquez kembali juara di MotoGP, dan kali ini di MotoGP Australia setelah sebuah epik lap terakhir,  melewati Jorge Lorenzo di MG Pojok.

Pada saat yang sama, pemimpin kejuaraan dunia Valentino Rossi kehilangan posisi ketiga ketika Andrea Iannone dengan perkasa menutup asanya satu detik di garis!

Rossi sekarang selisih 11 poin atas rekan setimnya Lorenzo, dengan dua putaran tersisa.

Anthony West dan sesama Australia Damian Cudlin yang kembali ke MotoGP sebagai pengganti pembalap yang terluka, Karel Abraham dan Alex de Angelis

Berikut hasil motoGP Australia 2015 :

1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 40m 33.849s
2. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 40m 34.098s
3. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP15) 40m 34.779s
4. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 40m 34.907s
5. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 40m 38.911s
6. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 40m 40.649s
7. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 40m 43.224s
8. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 40m 52.250s
9. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 40m 53.888s
10. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 40m 54.506s
11. Scott Redding GBR Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 40m 55.695s
12. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP14.2) 40m 56.689s
13. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP15) 41m 3.017s
14. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 41m 11.093s
15. Jack Miller AUS LCR Honda (RC213V-RS)* 41m 14.041s
16. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14 Open) 41m 22.112s
17. Yonny Hernandez COL Octo Pramac Racing (Desmosedici GP14.2) 41m 22.421s
18. Loris Baz FRA Forward Racing (Forward Yamaha)* 41m 22.526s
19. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (RC213V-RS)* 41m 24.050s
20. Mike Di Meglio FRA Avintia Racing (Desmosedici GP14 Open) 41m 24.111s
21. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 41m 24.126s
22. Toni Elias SPA Forward Racing (Forward Yamaha) 41m 54.791s
23. Anthony West AUS AB Motoracing (RC213V-RS) 41m 57.303s
Nicky Hayden USA Aspar MotoGP Team (RC213V-RS) DNF
Damian Cudlin AUS E-Motion IodaRacing (ART) DNF
biru = Factory - Official hardware ECU MotoGP, software produsen yang unik.
20 liter bahan bakar, 5 perubahan mesin untuk musim. Semua mesin yang identik sepanjang tahun dalam tim yang sama (pengembangan freeze).
Hitam = Factory (dengan konsesi) - hardware MotoGP ECU resmi, software produsen yang unik.
Berlaku untuk Pabrik entri oleh produsen yang tidak mencapai win kering pada tahun 2013 (Ducati) atau produsen MotoGP baru (Suzuki dan Aprilia).
22 liter bahan bakar perlombaan untuk Ducati, 24 liter untuk Suzuki dan Aprilia. Sama 12 perubahan mesin, ban belakang lebih lembut, tidak beku pengembangan mesin dan peluang pengujian tambahan seperti Open Category.
Merah  = Terbuka - resmi Penuh MotoGP ECU, hardware dan software.
24 liter bahan bakar ras, perubahan 12 mesin, ban belakang lebih lembut, tidak beku pengembangan mesin dan peluang pengujian yang lebih besar dibandingkan dengan pabrik.
* Rookie

Posted on Kamis, Oktober 22, 2015 by dedung

No comments

Senin, 12 Oktober 2015


Berita MotoGP 2015 :  Rossi : Juara Dunia Target yang Utama

Pemimpin Kejuaraan Dunia MotoGP Valentino Rossi mengaku dia 'sangat khawatir' untuk prospek gelarnya sampai pendulum berayun kembali menguntungkannya di MotoGP Jepang.

Rossi berada di tempat kedua di belakang saingan utama dan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo pada saat balapan basah di Sirkuit Twin Ring Motegi sampai akhirnya Dani Pedrosa memenangi lomba yang pertamanya musim ini .

Pedrosa, yang mengalahkan Rossi diperebutan posisi kedua di Aragon dimana ketika itu Lorenzo berhasil mencakar kembali sembilan poin dalam perlombaan kejuaraan, terbukti menjadi duri di sisi Italia sekali lagi saat ia mencuri tempat kedua dari pebalap berusia 36-tahun itu lagi .

Krusial, meskipun, pebalap Honda itu juga memberikan tekanan pada  Lorenzo sementara Rossi berjuang kembali dan meningkatkan empat poin menjadi 18. Tiga putaran tersisa dan 75 poin tetap ragu-ragu.

"Itu sangat sulit saya pikir, terutama di akhir karena tekanan mental itu menjadi stres besar untuk mengontrol motor karena ban terkoyak dan setiap kali itu menjadi lebih sulit," kata Rossi kepada crash.

"Awal yang baik, di lap pertama Jorge [Lorenzo] lebih kuat dari saya dan mampu menjaga kesenjangan - juga karena saya tidak merasa seratus persen. Aku mencoba untuk tidak kehilangan terlalu banyak dan saya mencoba untuk mengikutinya. Setelah beberapa lap jarak tetap sama dan itu adalah motivasi besar untuk mencoba untuk tetap bersamanya karena kita lebih cepat dari semua pengendara lain.

"Dalam satu keadaan balapan berubah banyak sekali karena kondisi kering dan saya tahu bahwa balapan sangat panjang. Hal ini jauh lebih baik dengan membasahi penuh [di jalur sepenuhnya basah] dari garis kering karena ban basah menjadi terlalu lunak, "tambahnya.

"Ketika Dani [Pedrosa] tiba aku sangat khawatir karena dia bisa mengalahkan saya, tapi saya tidak tahu apakah dia bisa mendekati Jorge, sehingga kehilangan sembilan poin seperti di Aragon sulit untuk kejuaraan; Saya mencoba untuk tetappergi dengan Dani karena dia memiliki kecepatan yang baik.

 "Saya bisa melakukan tiga atau empat lap cukup kuat dan saya tiba dekat dengan Jorge dan pada saat itu kami memiliki beberapa masalah dengan ban dan kami sudah sampai batas; mungkin aku punya sedikit kurang [degradasi] dan saya mampu menjaga kecepatan, sehingga untuk mengambil ini 20 poin sangat penting untuk kejuaraan dan empat poin lebih keuntungan adalah target yang baik. "

Rossi memiliki banyak pengalaman di balapan berikutnya di Australia, dan tetap waspada terhadap peran yang dapat dimainkan dalam hasil gelar, terutama oleh pengendara Honda Pedrosa dan Marc Marquez."Anda memiliki dua Honda, Ducati dua - mungkin Ducati kurang - tapi Honda selalu kuat, Marc [Marquez] selalu tapi sekarang Dani berada dalam kondisi sangat baik dan dalam balapan terakhir dia sangat kompetitif," katanya.

"Ini sangat sulit untuk memikirkan tiga race- Anda harus berpikir race demi race; Saya suka Phillip Island seperti banyak pengendara lainnya, tapi selalu sulit untuk menemukan pengaturan dan juga kondisi bisa rumit. Angin, dingin, tapi itu trek yang bagus dan kami akan mencoba untuk memberikan maksimum "

Balapan semakin menegangkan sodara-sodara ..... tunggu seminggu lagi ...

Posted on Senin, Oktober 12, 2015 by dedung

No comments

Pedrosa Juara di Motegi, Jepang

Berita MotoGP 2015 : Pedrosa Menang di MotoGP Motegi, Jepang

Motogp readers ..... Dani Pedrosa meraih kemenangan pertamanya di Kejuaraan Dunia MotoGP 2015 dengan performa luar biasa di balapan basah, Motegi dan Valentino Rossi memperpanjang keuntungan dalam perebutan gelarnya atas rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Kali ini dia memanfaatkan situasi trek yang basah, dan juga konsistensi tiap lap yang membuatnya bisa melewati duo Yamaha yang sedang bertarung di depan dan akhirnya menuntaskan balapan Motegi dan memenangkannya.

Berikut jalannya balapan di Motegi, Jepang

Dengan rintik hujan sempat turun pada balapan sebelumnya, balapan MotoGP Jepang, masih berlangsung di atas lintasan dalam kondisi lembap. Ketiadaan sinar matahari saat itu juga membuat lintasan kondisi itu diprediksi akan berlangsung sampai akhir balapan.

Selepas start Rossi dan Lorenzo langsung melesat. Rossi unggul tipis ketika memasuki tikungan pertama, tapi Lorenzo langsung mengambil alih posisi terdepan. Marquez sementara itu start dengan buruk dan langsung melorot posisinya ke posisi enam.

Di akhir putaran pertama Lorenzo masih memimpin balapan. Ia diikuti Rossi, Dovizioso, Pedrosa, Iannone, dan Marquez di posisi enam besar.

Di awal putaran kedua Marquez dan Iannone, sempat terlibat aksi saling susul. Pada akhirnya Marquez berhasil menempati posisi lima untuk sementara, dengan Iannone tergusur ke posisi enam.

Memasuki putaran tiga Lorenzo terus menambah jarak di depan. Rossi di posisi dua sementara itu terus dibayangi Dovizioso tepat di belakangnya. Sedikit ke belakang, Iannone kali ini terlibat duel dengan Aleix Espargaro.

Di akhir putaran empat posisi terdepan masih ditempati Lorenzo dengan keunggulan nyaris 3 detik dari Rossi. Memasuki putaran lima Rossi masih terus dibayang-bayangi oleh Dovizioso. Pedrosa dan Marquez secara berurutan di posisi empat dan lima.

Tepat saat putaran tujuh berakhir, Lorenzo memimpin sampai 3,4 detik dari Rossi di posisi dua. Dovizioso masih terus menguntit di posisi tiga dan dua Repsol Honda, yang belum berubah posisinya, sementara belum terlihat mengancam tiga rider terdepan tersebut.

Rossi berhasil sedikit menjauhi Dovizioso di awal putaran sembilan. Tetapi Rossi masih berjarak sekitar 3,1 detik dari Lorenzo yang terus melesat di posisi terdepan.

Di putaran 10 Petrucci mencium gravel usai terjatuh. Tentu mengecewakan untuknya mengingat dalam balapan lalu di Aragon, Spanyol, ia juga tak kuasa menyelesaikan balapan.

Memasuki putaran 11, Pedrosa mulai mendekati Dovizioso. Keduanya cuma terpaut sekitar 1,3 detik dan tak lama setelah itu Pedrosa benar-benar mampu melewatinya untuk mengambil alih posisi tiga. Di putaran yang sama Iannone tampak mengalami masalah motor di tepi lintasan, dan akhirnya DNF di putaran 12 setelah Ducati GP15 nya mengalami masalah.

Usai berhasil merebut posisi tiga, Pedrosa terus tancap gas. Pedrosa tertinggal 2,5 detik dari Rossi di awal putaran 14 dan tampak terus memotong selisih jarak tersebut.

Memasuki putaran 15, Pedrosa sudah kembali memangkas jarak dari Rossi dan keduanya cuma terpaut sekitar 2 detik saja di awal putaran tersebut. Lorenzo sementara itu masih amat nyaman di posisi terdepan.

Dengan sembilan putaran tersisa, dan kondisi lintasan mulai tampak mengering, Pedrosa sudah tepat berada di ekor motor Rossi. Pada sebuah tikungan ke kiri, Pedrosa pun menyalip Rossi dari bagian dalam untuk merebut posisi dua.

Pedrosa terus menggeber motor dan pada awal putaran 18 ia sudah berjarak sekitar 1,4 detik dari Lorenzo. Ia terus membayangi dan mendekat, memanaskan persaingan di baris terdepan. Dan Pedrosa akhirnya memimpin balapan di putaran ini!

Dengan enam putaran tersisa, Pedrosa memimpin balapan diikuti oleh Lorenzo dan Rossi secara berurutan di posisi dua dan tiga. Sekarang giliran Rossi yang memburu Lorenzo dan keduanya berjarak tak sampai sedetik!

Memasuki lima putaran terakhir, Rossi tertinggal sekitar 0,5 detik saja dari Lorenzo. Tiba-tiba Lorenzo sedikit melebar di Turn 3 dan Rossi pun memanfaatkan untuk mengambil alih posisi dua!



Di awal putaran 21 Marquez tampak terus membuntuti Dovizioso dalam perebutan posisi empat. Marquez lantas melewati Dovizioso dengan nyaman untuk menempati posisi empat. Empat putaran tersisa.

Tidak ada perubahan posisi di bagian depan sampai bendera finis dikibarkan. Pedrosa menang, Rossi di posisi dua, Lorenzo melengkapi podium, dan Marquez di posisi empat. Kemenangan Pedrosa sendiri diduga karena keberhasilan menjaga keawetan ban depan--terkait kondisi lintasan yang awalnya lembap dan kemudian mulai mengering seiring jalannya balapan.

Cal Crutchlow berada di posisi ke enam setelah melewati rekan senegaranya, di Tech 3 Yamaha, Bradley.

Pembalap wildcard Katsuyuki Nagasuga ada di posisi kedelapan menggunakan motor Yamaha M1 edisi khusus bantalan kuning, putih dan hitam skema warna ulang tahun ke-60 khusus, sementara Hector Barbera di posisi sembilan.

Hasil MotoGP Jepang

1. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 46m 50.767s
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 46m 59.340s
3. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 47m 2.894s
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 47m 18.608s
5. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP15) 47m 25.852s
6. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 47m 28.030s
7. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 47m 28.434s
8. Katsuyuki Nakasuga JPN Yamaha Factory Racing (YZR-M1) 47m 35.421s
9. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14 Open) 47m 39.339s
10. Scott Redding GBR Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 47m 40.888s
11. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 47m 51.302s
12. Takumi Takahashi JPN Team HRC (RC213V) 47m 51.978s
13. Nicky Hayden USA Aspar MotoGP Team (RC213V-RS) 48m 2.028s
14. Yonny Hernandez COL Octo Pramac Racing (Desmosedici GP14.2) 48m 4.663s
15. Mike Di Meglio FRA Avintia Racing (Desmosedici GP14 Open) 48m 6.188s
16. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 48m 11.274s
17. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (RC213V-RS)* 48m 21.991s
18. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 48m 37.600s
19. Kousuke Akiyoshi JPN AB Motoracing (RC213V-RS) 48m 50.839s
20. Toni Elias SPA Forward Racing (Forward Yamaha) +1 lap

Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) DNF
Jack Miller AUS LCR Honda (RC213V-RS)* DNF
Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)* DNF
Loris Baz FRA Forward Racing (Forward Yamaha)* DNF
Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP15) DNF
Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP14.2) DNF

Posted on Senin, Oktober 12, 2015 by dedung

No comments

advertisment