9 Maret 2011

Sekali lagi, bila seseorang melampaui batas kemampuannya, orang lain pun akan mencari kelemahannya, dan sekali lagi ini menjadi gosip yang menarik.

Permasalahan kopling di RC212V yang sejak tahun lalu dikeluhkan oleh Dani Pedrosa pada tim Repsol Honda, mulai terlihat hasilnya. Tim Repsol Honda sekarang mempunyai motor yang lebih kuat dan mesin yang sangat kompetitif. Namun dibalik kompetitifitas motor tersebut, banyak pihak yang mencurigai bahwa Honda mengaplikasikan teknologi dual kopling alias DCT (Dual Clutch Technology).

Penggunaan sistem kopling ganda di MotoGP sudah dilarang sejak era MotoGP, karena sistem ini mempunyai banyak celah untuk diakali dan pengembangannya pun cukup mahal. Namun pihak Honda menyangkal hal tersebut, mereka tidak menggunakan dual kopling seperti yang dicurigai oleh kebanyakan pihak.

"Honda Racing Corporation (HRC) tidak pernah menggunakan perangkat yang dilarang dalam regulasi. Memang benar kami mempunyai sesuatu yang baru dalam sistem transmisi. Dimana sistem ini membuat perpindahan gigi lebih cepat dan akselerasi motor lebih baik. Tentunya bukan dual kopling tadi, tapi saya tidak bisa menerangkan bagaimana hal itu bekerja, karena saya tidak tahu," papar Shuhei Nakamoto, vice president HRC.

Namun selain karena adanya aplikasi part yang baru dalam sistem transmisi RC212V, Nakamoto juga menjelaskan bahwa bobot pengendara juga jadi faktor utama akselerasi dan perpindahan motor Honda jadi lebih cepat. Kondisi seperti ini membuat paket di motor Honda bekerja sempurna.

Belum ada keputusan tentang akan diadakannya penyelidikan lebih dalam pada mesin RC212V oleh otoritas terkait. Jelas jika HRC melanggar regulasi, mereka mempunyai resiko besar . (otosport.co.id)