4 Oktober 2010, Motegi

"Yang bisa saya katakan adalah sungguh terhormat bisa bersanding dengan nama besar di MotoGP"

Pembalap Ducati, Casey Stoner menang kedua kalinya musim ini, dalam banyak lomba, di Jepang Minggu kemaren(03/10/2010) - dan bergabung dengan legenda balapan seperti Kenny Roberts, Geoff Duke dan John Surtees setelah memenangkan balapan sebanyak 22 di kelas utama.

Membalap di depan Boss Hondanya musim depan, Stoner melewati pembalap Pabrikan Honda Andrea Dovizioso cuma beberapa tikungan, dan kabur lebih dari 4 detik sampai finish.

"Kemenangan ini fantastis. Saya tidak pernah membayangkan ketika saya mulai karir membalap saat umur ku masih 16 tahun dan sekarang sudah mencapai level ini dan yang bisa saya katakan adalah merasa terhormat berada bersama nama-nama besar di MotoGP," Tandasnya, yang berada di deretan 8 nama besar.

"Saya memenanginya bersama Ducati dan itu berkat dukungan luar biasa mereka, kerja keras dan kepercayaan yang diberikan kepada saya yang membuat segalanya mungkin.

"Sekali lagi, kita memberikan usaha yang maksimal Minggu ini untuk mencari kestabilan dalam pengereman dan zona akselerasi di sirkit ini, dan itu menjadi tantangan besar buat kami.

"Kita mencoba sewaktu pemanasan pagi ini(03/10/2010) yang tidak terlalu bagus, jadi kita sedikit mencoba keberuntungan dalam balapan dan itu terbayar sudah. Ketika saya berada di depan, saya tahu punya kesempatan untuk menang, dan itu bukan mudah karena Andrea membalap secara bagus untuk menekan saya selama balapan berlangsung.

"Ini kemenangan besar untuk saya, terutama karena pertama di sirkit ini dan itu berarti banyak," tambah stoner, yang mengikat gelar 2007 di Motegi.

Pembalap Ducati, Nicky Hayden berada di posisi 12.

Manajer tim Vittoriano Guareschi sangat terkesan dengan Stoner dan tim atas kemenangan ini.

"Setelah dua hari latihan yang berat, kita tidak mengharapkan balapan seperti ini, jadi ini sanjungan untuk Casey dan tim nya," imbuh Vittoriano. "Dia membalap dengan sangat bagus hari ini(03/10/2010) dan membuat balapan dari awal sampai akhir tanpa membuat kesalahan walaupun ada tekanan dari Dovi.

Dan sepertinya Ducati mulai mendapat mukjizat setingan belakangan ini.